Chohadi SP

Islam dan Pendidikan Masa Depan

2 Mei 2009

Tahun Baru dan Ulang Tahun

Choiruddin Hadhiri Suprapto
SMP Negeri 1 Takeran

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٨) وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (١٩)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hasyr 59:18-19)

Latar Belakang
Islam pertama kali lahir di kota Mekkah dan terus berkembang ke seluruh dunia. Islam lahir dengan membawa ajaran dengan semangat hidup baru. Mengubah zaman kegelapan (jahiliyah) menjadi zaman terang benderang dengan nur Islam.
Islam datang membawa kabar gembira bagi umat manusia yang mau mengikutinya, dan membawa peringatan keras bagi manusia yang tidak mau mengikutinya. Dan kini umat Islam termasuk umat yang mayoritas, khususnya di Indonesia.
Islam dahulu lahir dalam keadaan asing bagi umat manusia, karena ajaran-ajarannya sangat berbeda dengan ajaran orang-orang terdahulu. Sekarang ini, bagi orang yang mempelajari Islam dengan sesungguhnya, umat Islam ini pun sudah dalam keadaan asing terhadap ajaran Islam. Mereka tidak mengenal dengan sebenarnya ajaran-ajaran agama Islam yang mulia.
Rasulullah saw. Bersabda: “Islam datang dalam keadaan asing (tidak banyak dikenal manusia), dan nanti akan dalam keadaan asing lagi.” (Hadits)
Asingnya ajaran Islam ini lebih disebabkan karena kebodohan sebagian kaum muslimin terhadap ajarannya dan sudah banyak dari mereka yang meninggalkan ajaran Islam dan meninggalkan amar makruf nahi munkar.
Beruntunglah orang-orang yang asing. Siapa dia orang yang asing? Yaitu mereka yang senantiasa menghidupkan sunnah (ajaran Islam) tatkala manusia telah meningalkannya, mereka tetap dalam keadaan baik dan selalu mengadakan perbaikan di tengah masyarakat yang sudah rusak dan mereka yang berjumlah sedikit. Biasa juga mereka ini ditentang oleh kelompok yang berjumlah banyak.

Kebiasaan di Tahun Baru dan di Ulang Tahun
Taruh sajalah, apa yang biasa dilakukan oleh umat Islam, khususnya para pelajar dan pemuda, bahkan para tetuanya di saat tahun baru atau saat temannya berulang tahun? Cobalah hitung ada berapa macam kegiatan mereka.
Kebiasaan mereka itu antara lain:
1. mengadakan pesta, boleh jadi di dalamnya ada hal-hal yang dilarang, dansa putra putri;
2. berfoya-foya dan hura-hura, menghabiskan uang sampai untuk minuman keras;
3. memutar musik sambil bernyanyi dan berjoget sampai teler;
4. mencari hiburan sepanjang hari, atau berwisata bersama pacar;
5. pesta cinta tanpa aturan yang akhirnya gelisah dan bingung sendiri;
6. mengguyur teman dengan air; bahkan air yang kotor, hingga memoyoki teman yang berulang tahun dengan berbagai ulah.
Atau mungkin Anda ingin menyebut-kan kebiasaan mereka yang lain yang lebih baik. Misalnya:
1. tasyakuran ulang tahun, dengan menyala-kan lilin dan meniupnya;
2. tirakatan, selamatan, sampai melek-melekan sampai larut malam.
Adakah semua itu dalam ajaran agama Islam? Jika ada maka akan banyak para ulama yang memerintahkannya. Jika ada tolong tunjukkan dasarnya dari Al-Quran dan Al-Hadits. Padahal keduanya adalah pedoman utama umat Islam. Jika tidak kita jumpai mengapa kita hidup-hidupkan, kita biasakan dalam masyaraklat kita? Apakah itu bukan suatu kesesatan dan kebodohan? Apakah kita ingin jahiliyah lagi?

Keasingan Umat terhadap Ajaran Islam
Jika sebagian besar kebiasaan yang telah disebut di atas bukan ajaran agama Islam, lantas mana ajaran agama Islam pada saat tahun baru atau saat berulang tahun? Anda belum tahu ataukah Anda merasa asing dengan ajaran agama Islam? Benarkah Islam sudah asing bagi penganutnya termasuk Anda?
Jangan Saudara, jangan asing terhadap Islam dan mari kita ganti kebiasaan jahiliyah (yang bukan Islam) dengan ajaran Islam yang indah. Islam itu tidak banyak membebani kita, kita itu diajak hidup dengan wawasan ke depan. Apa sajakah itu? Mari kita banyak merenung dan berbuat kebaikan untuk hari depan.
Dengan datangnya tahun baru berarti usia kita bertambah, tetapi hakikatnya kesempatan hidup kita itu berkurang. Demikian pula bertambahnya usia kita tepat hari ulang tahun, berarti sebagian peluang hidup kita juga sudah hilang. Waktu kita untuk banyak berbuat kebaikan juga telah pergi melayang.
Kebiasaan negatif di tahun baru seperti tersebut di atas harus ditinggalkan. Apalagi saat ini saudara-saudara kita sedang dilanda musibah banjir dan tanah longsor. Akankah kita berfoya-foya dan bersuka cita di atas kedukaan sesama saudara? Apakah tidak ada rasa keprihatinan kita terhadap sesama?
Di awal tahun baru, seyogyanya kita banyak mawas diri alias introspeksi. Sudah berapa banyak kebaikan yang kulakukan pada hari-hari kemarin? Banyak mana kebaikan dan keburukannya? Sudahkah hidupku semakin lama semakin baik ataukah semakin jelek? Berapa banyak waktuku untuk belajar, berkarya, beribadah, dan berbuat baik lainnya?
Awal tahun baru sebaiknya kita gunakan untuk menyusun program-program kemajuan di hari esok. Hari esok mempunyai dua arti penting bagi umat Islam, yaitu (1) hari esok yang berarti hari tua dan (2) hari esok yang berarti hari akhir nanti setelah dunia ini kiamat dan diganti dengan hari pengadilan.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 18-19 di awal bahasan ini.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah.”
Dengan demikian, maka program-program yang kita susun hendaknya mengarah pada dua program.
1. Program kemajuan dan kebahagian untuk hari tua adalah untuk meningkatkan kualitas belajar dan berkarya.
2. Program untuk hari akhir nanti, yaitu untuk meningkatkan kualitas amal dan ibadah kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Baimana pula dengan adat kebiasaan di saat ulang tahun? Dalam Islam tidak ada acara peringatan ulang tahun dengan berbagai cara yang tersebut pada kebiasaan saat ini.
Bilang saja, tasyakuran ulang tahun. Itu tidak ada. Yang jelas ada dan dibolehkan tasyakuran itu saat aqiqah kelahiran bayi pada hari ke-7; tasyakuran khitanan, tasyakuran walimahan atau mantenan. Tasyakuran kematian tidak ada. Lha wong mati kok disyukuri… apa murih warisane? Keliru mas yang seperti itu, berarti tidak menjadi anak yang shalih!!!
Tidak ditemukan dalam Al-Quran dan Hadits, serta kitab-kitab para ulama salaf, ajaran-ajaran saat ulang tahun seperti yang tersebut atas. Lalu apa yang harus kita lalukan ketika kita atau teman kita berulang tahun?
Hal-hal yang telah dijelaskan di atas, ayitu saat kita menghadapi tahun baru, bagus kita lakukan ketika kita berulang tahun. Selain itu, daripada uang untuk berhura-hura kan lebih baik diamalkan untuk saudara yang miskin lagi memerlukan.
Bagaimana dengan sikap kita terhadap teman yang berulang tahun? Jika ingin memberi hadiah, insya Allah boleh, asal yang baik menurut ajaran Islam. Sebaik-baik hadiah adalah doa keberkahan umurnya yang panjang. Karena tidak ada yang lebih baik seseorang yang bertambah usianya, selain bertambah juga berkahnya usia itu bagi hidupnya dunia dan akhirat.
Ingatlah, bahwa jika seseorang lupa kepada Allah, maka allah akan melupakan orang itu terhadap dirinya sendiri

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda