Chohadi SP

Islam dan Pendidikan Masa Depan

1 Mei 2009

Internet Pedang Bermata Dua

Suprapto, S.Pd.

Guru SMP Negeri 1 Takeran Magetan

Dunia berkembang begitu pesat dan orang mudah menjelajah dunia dalam sekejap saja tanpa harus pergi ke mana-mana, melalui dunia maya. Semoga kemudahan dan perkembangan iptek yang begitu dahsyat tidak disalahgunakan oleh banyak pihak hanya untuk kepentingan harta dunia sementara dengan merusak moral bangsa. Bagaimana dengan dunia pendidikan, perlukah dengan internet (dunia maya) dalam pembelajaran?

Internet merupakan hasil teknologi yang penting bagi dunia pendidikan. Segala hal yang diperlukan guru dalam pembelajaran hampir-hampir tersedia dan dapat diakses melalui internet. Sebenarnya jika setiap pihak bisa mengambil manfaatnya akan sangat besar peran internet dalam dunia pendidikan.

Apalagi dalam kurikulum SMP kelas IX mata pelajaran TI sudah ada materi internet dan dengan sendirinya mau tidak mau siswa juga sudah mengenal internet. Maka sudah tidak ada alasan untuk tidak menggunakan internet. Kecuali memang sebuah sekolah yang belum mempunyai internet dan belum mampu menyediakan alat ini.

Internet sangat membantu guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Paling tidak guru bisa mengakses dan men-download materi-materi penting, baik berupa tulisan maupun gambar-gambar untuk mendukung pembelajaran di kelas. Lebih dari pada itu, jika memang sebuah sekolah mampu menyediakan internet untuk pembelajaran di kelas mengapa tidak dilakukan?

Dengan internet pembelajaran menjadi lebih variatif dan menarik. Materi pelajaran yang berhubungan dengan data akurat, gambar, peristiwa, atau yang lainnya bisa dipersiapkan guru untuk menghubungkan internet dan LCD sehingga semua siswa dengan mudah melihat dan memusatkan perhatian pada satu arah. Kami yakin pembelajaran akan lebih lebih nyata. Siswa akan lebih mudah menerima pelajaran seperti mudahnya mereka melihat tontonan di televisi. Itu harapan.

Memang, biaya untuk pengadaan internet relatif lebih mahal. Apalagi jika pembiayaan sekolah hanya mengandalkan dana BOS tanpa ada partisipasi dari orangtua atau komite sekolah. Dan lebih mengerikan lagi, adanya propaganda beberapa pihak yang kurang memahami pendidikan dengan berkata, “Pendidikan bebas biaya. … Sekolah dilarang menarik pungutan biaya apa pun. … Sanksi akan diberikan kepada kepala sekolah yang memungut biaya ….” Kalimat seperti itu dan seterusnya hanya akan membuat masyarakat tidak akan pernah merasa bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya.

Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah internet hampir bisa menampilkan apa saja yang diinginkan oleh seseorang, baik hal yang positif maupun yang negatif. Oleh karena itu para guru harus membentengi para siswa dengan imtaq (iman taqwa). Iman dan taqwa itulah yang akan mengemudikan hati para pengguna internet. Para pemakaian internet akan merasa terawasi oleh Allah dan malaikat-Nya jika ingin mengakses hal-hal yang negatif. Pada tahap awal guru TI bisa membantu para guru dengan memblokir situs-situs negatif yang akan merusak kepribadian dan akhlak siswa. Sekali lagi yang paling penting adalah membekali setiap pemakai internet dengan benteng imtaq.

Para pendidik seharusnya memahami benar bahwa internet bagai pedang bermata dua. Jika salah memanfaatkan akan menghancurkan diri manusia sendiri yang lebih parah dari sekedar tertebas pedang. Jika tertebas pedang nyawa melayang habislah manusia. Tetapi jiwa, hati dan akalnya yang dikalahkan oleh internet, maka kesengsaraan hidup dunia akhirat akan dirasakan oleh seseorang. Semua pendidik mengharap teknologi jangan ditakali agar hidup tidak dimakan zaman, agar hidup lebih nyaman dan tenteram.

Teknologi memang tak bisa dibendung, yang penting memaksimalkan pengambilan manfaat yang positif bagi kemanusiaan. Semoga Allah Tuhan yang Maha Pemurah memberikan surga kepada kita bersama internet yang kita sambut dengan arif bijaksana.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda